Para ulama kami menyebutkan tanda-tanda haji yang mabrur, di antaranya Imam Hasan Al Basri Rahimahullah berkata: (Ziarah yang mabrur adalah agar dia kembali dari haji untuk menjadi orang Zuhud di kehidupan dunia dan mencintai akhirat) .
Allah berfirman yang artinya “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dikaruniakan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia ini.” (Surat Al-Qashash: 77)
Orang yang zuhud bukan berarti orang yang hanya shalat di masjid dan tidak mau bekerja mencari harta untuk menghidupi istri dan anak-anaknya, tetapi orang yang zuhud adalah orang yang bukan hartanya, dunia, mungkin di tangannya, bukan di hatinya, aktivitasnya dalam kehidupan duniawi tidak melalaikannya untuk mengingat Allah, menunaikan shalat lima waktu tepat waktu, tidak memutuskan silaturrahim, untuk rajin mempelajari Islam kemudian mengamalkan dan mendakwahkannya, jangan lupa tanggung jawab mendidik istri dan anak-anakmu.
Orang yang zuhud adalah orang yang penghasilannya halal, bukan dari sewa, riba, suap, korupsi, pencurian, perjudian, pemerasan, pemerasan, penipuan, penyalahgunaan hak orang lain. Semoga Allah memberikan kita semua makanan yang halal, baik dan barokah serta menjauhkan kita dari segala penghasilan yang haram, Amin! Ada pula yang mengatakan bahwa salah satu tanda haji yang mabrur adalah setelah kembali dari haji dia lebih baik dari sebelumnya.
1. Tentang tauhid
Lebih baik tentang tauhid. Jika salah seorang jemaah haji sebelum hajinya masih suka pergi ke dukun untuk meminta harta, anak, pendamping, promosi puasa dan sebagainya, maka setelah haji marilah kita singkirkan hal ini dan bertaubat kepada Allah karena Rasulullah saw. Allah berfirman, artinya: “Barangsiapa mendatangi seorang dukun atau dukun kemudian membenarkan apa yang dikatakannya, maka dia belum beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad”. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, shahih Al-Albani dalam Al-Irwa` No. 2006)
Barang siapa sebelum haji suka menyembelih sapi atau lainnya yang dijadikan kurban atau kurban maka sekarang harus meninggalkannya dan menyembelih kurban semata-mata karena Allah karena Allah berfirman yang artinya “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah” (Surat Al-Kautsar 2) .
“Sebutlah sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rabbul Alamin, tidak ada sekutu baginya” (QS. Al-An’aam: 162). Mereka yang percaya pada ramalan bintang sebelum haji pergi dan percaya kepada Allah saja. Jika Anda masih memiliki keris dan jimat suci sebelum ziarah Anda, sekarang hancurkan semua jimat yang kami miliki.
Mereka yang masih suka menjaga bumi sebelum berhaji agar terhindar dari musibah, maka menyesallah sekarang dan tinggalkan upacara syirik dengan bertawakal kepada Allah, karena satu-satunya yang dapat mencegah musibah adalah Allah semata.
Barang siapa sebelum haji mereka memiliki seekor sapi keramat yang diberikan setiap sepuluh Muharram dan bahkan memperebutkan kotorannya, yang dianggap berkah, mengetahui bahwa itu adalah tindakan syirik. Anda bisa menggunakan paket haji menggunakan Haji Plus dengan harga yang terjangkau.