Berita  

Bangun Rumah Ramah Lingkungan Dengan Limbah Abu? Bisa!

Universitas Pertamina, 4 Februari – Tren green behavior mulai menjadi identitas bagi generasi millennials dan gen Z. Termasuk dalam preferensi mereka tentang rumah tinggal. Survei Consumer Sentiment Survey (CSS) 2021 oleh Rumah.com mengungkap 48 persen generasi millennials menginginkan rumah dengan fitur yang ramah lingkungan.

Untuk menjawab kebutuhan rumah yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan limbah FABA sebagai konstruksi rumah. FABA adalah abu hasil pembakaran berupa Fly Ash (abu yang melayang di udara), dan Bottom Ash (abu yang jatuh ke tanah).

Dewan Energi Nasional (DEN) menyebutkan, FABA memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi berbagai jenis produk bernilai ekonomis. Dari industri pengolah FABA, menurut DEN, bisa mendorong penciptaan lapangan pekerjaan hingga 566 ribu orang. Adapun, nilai tambah yang dihasilkan mencapai 4,1 Triliun Rupiah per tahun.

Memanfaatkan potensi limbah FABA, tiga mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan Universitas Pertamina, yakni Danniel Robby, Michael Yosafaat, dan Reifaldy Tsany, merancang Bottom Ash Precast Wall Panel from Waste Incineration (BATALION) untuk bangunan Rumah Sehat Sederhana Instan (RISHA). Mereka menyatakan dinding panel inovasinya telah memenuhi syarat dan ketentuan produk bangunan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Ide inovasi ini saya dapatkan ketika melakukan Kerja Praktik (KP) di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Bantargebang. Disini, limbah FABA hasil produksi energi dimanfaatkan sebagai paving block. Kami kemudian terfikir untuk mengembangkan dinding panel dari limbah Bottom Ash,” ungkap Michael Yosafaat dalam wawancara daring, Jumat (4/2).

Tim mahasiswa sebelumnya melakukan pengujian untuk memeriksa potensi bahaya dari limbah FABA agar memastikan keamanan dari menggunakan bahan ini. “Meskipun FABA sudah  dikeluarkan dari kategori limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dalam UU Cipta Kerja, kami tetap melakukan serangkaian pengujian seperti Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP). Pengujian dilakukan dengan prosedur laboratorium untuk memprediksi potensi bahaya dan racun dari suatu limbah,” tutur Reifaldy, anggota tim dari Program Studi Teknik Lingkungan.

Menurut Danniel Robby, ketua tim, tak lupa tim juga melakukan analisis data material Bottom Ash mencakup sifat fisik dan kimiawi, pengujian beton, serta analisis harga. “Berdasarkan kalkulasi yang telah dilakukan, biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan dinding panel pada bangunan jenis RISHA dengan bahan paving block dari limbah Bottom Ash tersebut, secara ekonomis lebih murah dibandingkan menggunakan bahan bangunan lain. Untuk RISHA berukuran 14,4 m² penghematannya bisa mencapai sekitar 340 ribu rupiah,” ujar Danniel.

chael Yosafaat, dan Reifaldy Tsany, meraih Juara 1 di Ajang Engineering Competition Day yang dilaksanakan oleh Universitas Pendidikan Nasional Denpasar, di akhir tahun 2021 lalu. Dukungan yang diberikan oleh Kampus energi terbaik, baik secara moril maupun materil, diakui tim berperan besar dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat tim untuk memenangkan kejuaraan. Khususnya, peran dosen pembimbing yakni I Wayan Koko Suryawan, M.T.

Bagi siswa-siswi yang tertarik pada isu pembangunan berkelanjutan dan isu pengelolaan sampah, dapat menjadikan Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan Universitas Pertamina sebagai pilihan. Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2022/2023. Pendaftaran telah dibuka pada tanggal 03 Januari hingga 13 Februari 2022 mendatang. Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes, yang dapat diikuti oleh siswa SMA/sederajat lulusan tahun 2021 dan 2022. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran.

Tentang Universitas Pertamina

ri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada tanggal 11 Februari 2016. Universitas Pertamina memiliki 6 Fakultas dan 15 Program Studi yang kurikulumnya dibuat berbasis kebutuhan industri energi. Universitas Pertamina didirikan dengan harapan menjadi universitas berkelas dunia yang bergerak di bidang bisnis dan teknologi energi. Saat ini, pengelolaan Universitas Pertamina berada di bawah naungan Pertamina Foundation.

Untuk informasi lebih lanjut:

Alamat : Jalan Teuku Nyak Arief, Simprug, Kel. Grogol Selatan, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12220

Telepon : (021) 29044308

Website : www.universitaspertamina.ac.id 

Email : info@universitaspertamina.ac.id

Media Sosial : 1. Instagram : universitaspertamina

2. Twitter : @UnivPertamina

3. Line@ : @UnivPertamina

4. Facebook : Universitas Pertamina

Narahubung:

Nama : Pristia T.A. – Tim Humas Universitas Pertamina

Telepon : 08999560084

Email : pristia.ta@universitaspertamina.ac.id 

Exit mobile version